Panduan Dasar Cara Menghitung Liabilitas yang Efektif

Liabilitas merupakan kewajiban finansial yang harus dipenuhi oleh bisnis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Memahami kategori dan cara menghitung total liabilitas ini dapat membantu kamu dalam mengevaluasi kesehatan finansial perusahaan.

Selain penting untuk operasional sehari-hari, data liabilitas juga digunakan oleh investor dan mitra bisnis untuk menilai stabilitas finansial perusahaan. Investor, misalnya, akan mempertimbangkan apakah total kewajiban perusahaan terlalu besar dibandingkan aset atau apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansialnya tepat waktu.

Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari berbagai jenis liabilitas, pentingnya mengelola kewajiban usaha, dan cara praktis untuk menghitung total liabilitas perusahaan.





Mengapa Liabilitas Penting bagi Bisnis?


Mengelola liabilitas dengan baik memberikan banyak manfaat bagi keberlangsungan bisnis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa memahami liabilitas sangat penting bagi perusahaan:



1. Menyusun Perencanaan Keuangan yang Akurat


Dengan mengetahui total kewajiban usahanya, perusahaan dapat membuat perencanaan anggaran yang realistis.

Dengan membedakan antara liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, bisnis dapat merencanakan kebutuhan arus kas untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo berdasarkan prioritasnya.


2. Mengukur Solvabilitas dan Likuiditas


Solvabilitas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk melunasi semua kewajibannya dalam jangka panjang, sedangkan likuiditas adalah kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. 

Dengan menghitung liabilitas secara akurat, perusahaan dapat mengevaluasi seberapa sehat posisi keuangannya dan apakah perusahaan memiliki aset yang cukup untuk menutup kewajiban. Rumus dasar yang digunakan:

a. Solvabilitas

Ekuitas Pemilik = Aset - Liabilitas Jangka Panjang



b. Likuiditas

Modal Kerja = Aset Lancar - Liabilitas Jangka Pendek


3. Menarik Investor dan Mitra Bisnis


Data liabilitas sering menjadi acuan bagi investor untuk menilai kredibilitas bisnis. Rasio antara aset, liabilitas, dan ekuitas memberikan gambaran tentang stabilitas keuangan perusahaan. 

Investor cenderung memilih bisnis yang memiliki keseimbangan keuangan yang baik dan mampu mengelola kewajibannya secara efektif.



4. Membantu Pengambilan Keputusan Strategis


Dengan memahami liabilitas, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih cerdas terkait pinjaman baru, investasi aset, atau strategi pengurangan biaya. 

Misalnya, jika liabilitas jangka pendek terlalu tinggi, perusahaan mungkin perlu menunda proyek investasi besar hingga keuangan lebih stabil.

5. Memastikan Kepatuhan Hukum dan Pajak


Banyak liabilitas, seperti pajak yang harus dibayar dan kewajiban karyawan, terkait langsung dengan peraturan hukum. 

Mengelola liabilitas ini dengan baik membantu perusahaan menghindari denda atau masalah hukum yang dapat merugikan reputasi bisnis.



Jenis-Jenis Liabilitas


Untuk memahami lebih dalam, liabilitas dapat dibagi menjadi beberapa kategori utama berdasarkan waktu jatuh tempo dan sifat kewajiban tersebut.


1. Liabilitas Jangka Pendek


Liabilitas jangka pendek, atau biasa disebut sebagai liabilitas lancar, adalah kewajiban keuangan yang harus dilunasi dalam waktu 12 bulan atau kurang. 

Jenis liabilitas ini mencerminkan kewajiban yang membutuhkan perhatian segera dalam pengelolaan arus kas. 

Contoh liabilitas jangka pendek meliputi:

  • Akun yang harus dibayar: Utang kepada vendor atas barang atau jasa yang sudah diterima tetapi belum dibayar.
  • Gaji dan upah: Kewajiban perusahaan untuk membayar karyawan.
  • Pajak penjualan: Pajak yang harus disetor kepada pemerintah atas penjualan barang atau jasa.
  • Bunga pinjaman: Pembayaran bunga yang jatuh tempo dalam waktu dekat.
  • Utang kartu kredit: Tagihan kartu kredit bisnis yang belum dibayar.



2. Liabilitas Jangka Panjang


Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban finansial yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun.

Jenis liabilitas ini sering digunakan untuk mendanai investasi besar atau kebutuhan jangka panjang lainnya. Contoh liabilitas jangka panjang meliputi:

  • Pinjaman hipotek: Utang untuk pembelian properti bisnis.
  • Sewa jangka panjang: Kewajiban pembayaran sewa untuk periode lebih dari satu tahun.
  • Obligasi yang diterbitkan: Utang yang diperoleh melalui penerbitan obligasi kepada investor.



3. Liabilitas Lainnya


Selain liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, beberapa perusahaan mungkin memiliki kategori "liabilitas lainnya" untuk kewajiban yang tidak biasa. Contoh meliputi:

  • Pinjaman antar perusahaan: Utang antara perusahaan dalam grup yang sama.
  • Garansi produk: Kewajiban untuk perbaikan atau penggantian produk yang dibeli konsumen namun kondisinya rusak.




Cara Menghitung Liabilitas



Untuk mengelola kewajiban dengan lebih efektif, berikut langkah-langkah praktis dalam menghitung liabilitas.


1. Identifikasi dan Daftarkan Semua Liabilitas


Mulailah dengan membuat daftar semua kewajiban keuangan perusahaan. Kelompokkan liabilitas ke dalam kategori jangka pendek dan jangka panjang. 

Contoh liabilitas yang perlu dicatat meliputi:

  • Akun utang usaha yang harus dibayar
  • Gaji dan upah
  • Pajak penjualan yang harus dibayar
  • Utang kartu kredit
  • Pinjaman bisnis

Dengan daftar yang lengkap, kamu akan memiliki gambaran awal tentang total kewajiban perusahaan.

2. Pisahkan Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Pastikan untuk membedakan liabilitas berdasarkan jatuh temponya:

  • Liabilitas Jangka Pendek: Utang usaha yang harus dilunasi dalam 12 bulan atau kurang.
  • Liabilitas Jangka Panjang: Utang usaha yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.

Klasifikasi ini penting untuk membantu merencanakan prioritas pembayaran.

3. Hitung Total untuk Setiap Kategori


Setelah mengelompokkan liabilitas, tambahkan nilai dari setiap kategori. Gunakan rumus berikut untuk menghitung total liabilitas:

Rumus Total Liabilitas: 

Total Liabilitas = Liabilitas Jangka Pendek + Liabilitas Jangka Panjang 

Langkah ini memberikanmu angka total kewajiban yang dimiliki oleh bisnis.

4. Periksa Kembali Perhitungan


Gunakan rumus akuntansi dasar untuk memverifikasi hasil:

  • Aset = Liabilitas + Ekuitas
  • Ekuitas = Aset - Liabilitas

Jika hasil perhitungan tidak seimbang, periksa ulang data liabilitas dan aset untuk memastikan tidak ada yang terlewat atau salah hitung.

5. Gunakan Alat atau Perangkat Lunak Akuntansi


Untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi, gunakan perangkat lunak akuntansi yang dapat otomatis menghitung liabilitas berdasarkan data yang dimasukkan. Perangkat lunak seperti ini juga mempermudah pelacakan liabilitas dari waktu ke waktu.


Contoh Menghitung Liabilitas


PT Bunga Mekar Nusantara adalah sebuah perusahaan yang sedang mengevaluasi kondisi keuangannya. 

Diketahui jika total aset yang dimiliki perusahaan adalah Rp600.000.000. Sedangkan kewajiban jangka pendek dan jangka panjang sebagai berikut:



1. Liabilitas Jangka Pendek:

  • Pembayaran Sewa: Rp15.000.000
  • Biaya Utilitas: Rp5.000.000
  • Gaji dan Upah: Rp168.000.000
  • Pembayaran Pinjaman: Rp16.000.000
  • Pajak Penjualan: Rp3.678.000
  • Akun utang yang Harus Dibayar: Rp4.072.000
  • Utang Kartu Kredit: Rp1.954.000

2. Liabilitas Jangka Panjang:

  • Sisa Sewa: Rp60.000.000
  • Sisa Pinjaman Bisnis: Rp140.000.000
  • Pembayaran Lainnya: Rp50.000.000

Nah, hitunglah total liabilitas dan ekuitas PT Bunga Mekar Nusantara! 

Langkah perhitungan:


Total Liabilitas = Liabilitas Jangka Pendek + Liabilitas Jangka Panjang

Rp213.704.000 + Rp239.500.000 = Rp453.204.000


Maka perhitungan ekuitas adalah:

Ekuitas = Aset - Liabilitas 

  = Rp600.000.000 - Rp453.204.000 

  = Rp146.796.000

Dengan perhitungan ini, PT Bunga Mekar Nusantara dapat melihat bahwa total liabilitasnya adalah Rp453.204.000 dan ekuitasnya adalah Rp146.796.000. 

Informasi ini membantu perusahaan dalam merencanakan pembayaran kewajiban, mengevaluasi kesehatan keuangan, dan memastikan keberlanjutan bisnis.

0 Response to "Panduan Dasar Cara Menghitung Liabilitas yang Efektif"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel