Contoh Inklusi Keuangan, Manfaat, Jenis, dan Upaya Meningkatkannya
Inklusi keuangan adalah istilah yang barangkali masih asing di telinga Anda. Sebenarnya, kondisi ini pada dasarnya telah banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan fasilitas bank seperti rekening dan kartu kredit adalah salah satunya.
Ternyata, hal ini menjadi perhatian pemerintah untuk terus meningkatkan indeks inklusi keuangan Indonesia. Sebab ada manfaat di dalamnya, upaya ini terus didorong karena pada akhirnya dapat menolong pertumbuhan ekonomi.
Pengertian Inklusi Keuangan
Beberapa instansi mengungkapkan definisi inklusi keuangan dengan makna yang tidak jauh berbeda. Simak beberapa pengertian tersebut pada penjelasan berikut ini.
1. Pengertian Menurut World Bank (Bank Dunia)
Inklusi keuangan merupakan akses untuk tiap individu atau pelaku bisnis dalam memanfaatkan produk atau berbagai layanan keuangan. Layanan yang dimaksud dapat berperan dalam memenuhi semua kebutuhan setiap harinya.
Kebutuhan itu dapat berupa transaksi pembayaran, tabungan, kredit, dan asuransi yang dapat dikerjakan dengan efektif dan berkelanjutan.
2. Pengertian Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Sementara Peraturan OJK No. 76/POJK.07/2016 menyatakan bahwa inklusi keuangan adalah adanya akses yang tersedia untuk bermacam produk, layanan jasa keuangan, dan lembaga. Jasa-jasa keuangan itu dapat dipilih sesuai keperluan dan kemampuan masyarakat hingga kesejahteraannya meningkat.
3. Pengertian Menurut CGAP-GPFI
CGAP-GPFI mendefinisikan inklusi keuangan sebagai situasi saat semua masyarakat di usia produktif memiliki akses efektif menuju layanan tabungan, pinjaman, kredit, serta asuransi melalui lembaga perbankan formal.
Keberadaan inklusi keuangan diharapkan dapat menjauhkan masyarakat dari transaksi perbankan informal (misalnya lintah darat) yang pada dasarnya dapat memberikan kerugian.
Contoh Inklusi Keuangan
Inklusi keuangan adalah situasi yang sudah lumrah terjadi di masyarakat. Barangkali Anda malah sering menerapkannya dalam kehidupan. Beberapa contoh inklusi keuangan ialah sebagai berikut:
- Menyimpan tabungan di bank;
- Melakukan tarik tunai melalui mesin ATM;
- Melakukan transaksi perbankan secara daring, lewat m-banking atau internet banking;
- Menggunakan layanan pinjaman online;
- Berinvestasi saham;
- Membeli asuransi kesehatan, asuransi kendaraan, dan asuransi lainnya secara daring.
Baca juga: Daftar Biaya atau Potongan ATM BRI Terkini dan Alasan Pemberlakuannya
Tujuan Inklusi Keuangan
Sesudah memahami pengertian dan contoh, Anda perlu mengetahui pula bahwa keuangan yang inklusif memiliki beberapa tujuan, baik secara individu maupun bagi perekonomian di suatu negara. Berikut ini ialah tujuan inklusi keuangan.
- Meningkatkan perekonomian di masyarakat;
- Meminimalisir ketimpangan ekonomi, dilakukan melalui pemerataan akses masyarakat menuju layanan dan produk finansial;
- Semua kalangan dan lapisan dapat dicapai oleh akses produk, layanan, dan lembaga keuangan;
- Menolong pelaku-pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis, dilakukan melalui penyediaan layanan dan produk jasa keuangan PUJK (Pelaku Usaha Jasa Keuangan);
- Mengembangkan dan meningkatkan kualitas tiap-tiap produk dan layanan keuangan;
- Menyediakan produk dan layanan keuangan berdasarkan kebutuhan masyarakat.
Manfaat Inklusi Keuangan
Sementara itu, ketika inklusi keuangan sukses diterapkan, kondisi ini akan memberi beberapa manfaat di semua kalangan dan lapisan masyarakat. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Berkembangnya Literasi Keuangan
Ketika masyarakat sudah bisa mengakses produk atau layanan keuangan tanpa kesulitan, maka masyarakat memperoleh penjelasan mengenai finansial. Pada akhirnya, masyarakat dapat semakin memahami bagaimana cara kerja dunia finansial, lalu literasinya bertambah.
Di samping itu, keuangan inklusif juga dapat menjadikan seseorang mengerti cara mengelola keuangan, mengalokasikan berbagai dana untuk kepentingan apa saja, dan semacamnya. Masyarakat akan mengenal produk investasi untuk menambah penghasilan.
2. Perencanaan Keuangan yang Lebih Baik
Terbukanya akses finansial berarti memberi kesempatan bagi masyarakat agar dapat pula merencanakan keuangan dengan matang. Kecerdasaan ini akan menolong dalam menyiapkan masa depan yang baik. Seperti halnya para orang tua yang berinvestasi untuk dana pendidikan dan pensiun.
3. Peningkatan Ekonomi yang Merata
Keuangan inklusif dapat menjadikan tiap masyarakat menerima produk dan layanan jasa keuangan. Masalah ekonomi dapat teratasi sebab mereka yang memerlukan modal untuk mengembangkan bisnis dapat menggunakan layanan pinjaman dari perbankan.
4. Makin Maju dan Tumbuhnya Perekonomian Negara
Ketika literasi keuangan masyarakat telah tinggi, maka mereka juga akan paham pilihan terbaik dalam memperoleh modal usaha. Kualitas konsumsi menjadi semakin baik, menjadikan jumlah konsumsi nasional ikut meningkat.
Jenis-Jenis Inklusi Keuangan
Beberapa program dari jenis inklusi keuangan berikut ini telah termasuk dalam jenis syariah dan nonsyariah. Anda dapat mengetahuinya dari lembaga keuangan masing-masing.
1. Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB)
Program ini ialah program tabungan siswa yang terbit secara nasional. Syaratnya mudah dan sederhana, fiturnya juga menarik untuk meningkatkan edukasi inklusi keuangan para siswa.
2. TabunganKu
Program tabungan perorangan ini juga memiliki syarat mudah dan ringan. Ini bertujuan dalam meningkatkan budaya menabung dan kesejahteraan masyarakat.
3. Asuransi Mikro
Program ini pada dasarnya bertujuan agar masyarakat dengan penghasilan rendah dapat memiliki asuransi perlindungan dari risiko yang membuat kondisi keuangan memburuk.
Baca juga: Jenis Asuransi Jiwa dan 7 Daftar Perusahaan Asuransi Terbaik
4. Reksa Dana Retail
Reksa dana ini bernilai investasi sangat terjangkau. Hanya perlu Rp100.000 saja, Anda sudah dapat memiliki reksa dana.
5. Layanan Keuangan Mikro (Laku Pandai)
Layanan ini prosesnya sederhana, cepat, serta akses mudah. Harga terjangkau mencakup layanan simpanan, investasi, pembiayaan dan reksa dana (SiPINTAR).
6. Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Inklusi Keuangan (Laku Pandai)
Program ini berupa layanan dengan kerja sama dengan pihak lain (agen bank). Aksesnya mudah karena didukung pemakaian sarana teknologi informasi.
Upaya Peningkatan Inklusi Keuangan
Inklusi keuangan adalah pendorong dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Upaya pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan di antaranya sebagai berikut.
1. Edukasi Keuangan
Pemerintah mempunyai strategi mengenai hal ini. Edukasi dapat berupa mensosialisasikan produk atau jasa keuangan berikut risiko-risiko yang ada. Edukasi juga termasuk dalam pemaparan tentang hak perlindungan nasabah dan pengetahuan dalam mengelola dana.
2. Fasilitas Keuangan Publik
Pemerintah menyediakan pembiayaan keuangan publik dengan syarat atau secara langsung. Ini bertujuan agar pemberdayaan ekonomi di masyarakat semakin terdorong. Inisiatifnya berupa subsidi atau bansos, pemberdayaan UMKM, dan pemberdayaan masyarakat.
3. Pemetaan Informasi Keuangan
Pemerintah melakukan pemetaan dengan tujuan meningkatkan kapasitas masyarakat, terkhusus bagi mereka yang tidak layak, akan menjadi layak.
4. Fasilitas Intermediasi dan Saluran Distribusi
Strategi berikutnya ialah meningkatkan kesadaran lembaga-lembaga keuangan mengenai segmen potensial di masyarakat, seperti meningkatkan kerja sama yang bertujuan menaikkan skala bisnis.
5. Perlindungan Konsumen
Strategi ini bertujuan agar masyarakat merasa aman setiap bertransaksi dengan produk atau jasa keuangan yang ditawarkan.
6. Pemanfaatan Teknologi Keuangan
Dikenal dengan fintech, teknologi ini makin populer. Dengan banyak produk seperti peminjaman, payment gateway, dan modal aggregator, strategi ini dapat menciptakan inklusi keuangan yang baik.
-------------------------
Inklusi keuangan adalah situasi di mana Anda memperoleh kesempatan dalam mengakses atau memanfaatkan produk atau layanan jasa keuangan. Pada akhirnya, kemudahan akses inilah yang akan meningkatkan indeks inklusi keuangan tersebut.
0 Response to "Contoh Inklusi Keuangan, Manfaat, Jenis, dan Upaya Meningkatkannya"
Post a Comment