Beban Bunga: Pengertian, Jenis, Contoh Studi Kasus Perhitungannya
Saat menghitung laporan keuangan, beban bunga termasuk salah satu komponen yang penting untuk diperhitungkan. Biaya tersebut merupakan biaya bunga yang wajib dibayar oleh perusahaan. Adanya biaya bunga bertujuan untuk mencegah kekeliruan dalam perhitungan segala kegiatan perusahaan.
Perhitungan biaya bunga di dalam laporan keuangan ditunjukkan kepada investor dan perusahaan. Oleh sebab itu, pahami peran dan cara menghitung biaya bunga serta contoh studi kasusnya pada artikel ini.
Pengertian Beban Bunga dan Jenisnya
Seperti yang disinggung di atas, beban bunga adalah biaya yang dibebankan kepada perusahaan dengan alasan pinjaman dana. Sederhananya, biaya ini adalah hutang bunga atas pinjaman yang dilakukan, seperti obligasi, hutang konversi atau pinjaman.
Dalam laporan laba rugi (income statement), beban ini ditulis sebagai beban non operasional. Beban ini harus dibayar kepada entitas, seperti bank, kreditur dan pemberi pinjaman lainnya dalam jangka waktu tertentu.
Penulisan beban biaya bunga dalam laporan laba rugi dan neraca diharapkan dapat menjadi pertimbangan perusahaan dan para investor. Adapun jenis beban bunga berdasarkan perlakuannya dalam kegiatan perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Jenis biaya bunga
- Bebas biaya bunga dikapitalisasi bisa dijadikan biaya fisik dengan jumlah perhitungannya mencakup:
- Beban biaya bunga dikapitalisasi sebanyak pembayaran implisit simpanan dana perusahaan.
- Adanya pembayaran atas seluruh biaya bunga pinjaman untuk pembangunan
- Pembayaran mencakup seluruh beban biaya bunga atas semua pinjaman dana yang belum terbayarkan.
- Biaya bunga yang tidak dikapitalisasi akan berlaku seperti biaya periode biasa.
- Jenis biaya bunga berdasarkan perlakuan lainnya di antaranya:
- Dalam akuntansi, biaya bunga diberlakukan sebagai bagian dari biaya pendanaan.
- Biaya bunga yang dikapitalisasi tidak bisa dijadikan elemen harga.
- Besaran perhitungan biaya bunga harus didasari oleh perlakuan bebannya.
Selama ada beban biaya bunga dikapitalisasi, itu akan mempengaruhi jangka waktu amortisasi biaya bunga, yang mengakibatkan amortisasi dapat berpengaruh pada umur ekonomis suatu biaya tetap aset.
2. Ketentuan biaya bunga dalam laporan keuangan
Lalu, bagaimana ketentuan mengatur beban bunga dalam laporan keuangan? Dalam penerapan perlakuan biaya bunga di dalam laporan keuangan, terdapat sejumlah ketentuan dan standar perhitungan yang perlu diperhatikan.
Tujuannya agar memudahkan investor atau perusahaan saat membaca biaya bunga pada laporan keuangan.
Syarat yang perlu dipenuhi dalam perhitungan biaya bunga misalnya jenis aset yang berkaitan dengan bunga bersangkutan. Biaya bunga yang dikapitalisasi perlu memiliki periode atau jangka waktu yang jelas.
Kapitalisasi ini bertujuan untuk memastikan syarat-syarat dan ketentuan standar akuntansi keuangan sudah terpenuhi dengan baik.
Perbedaan Beban Bunga dan Beban Usaha
Pada dasarnya, beban adalah sejumlah dana untuk dialokasikan untuk membayar suatu fasilitas atau aktivitas pendukung. Dalam ilmu akuntansi, beban adalah besaran dana yang dikeluarkan guna melancarkan bisnis agar mendapatkan laba.
Ada dua macam beban yang dikenal dalam ilmu akuntansi, yaitu beban usaha dan biaya bunga. Keduanya mempunyai perbedaan yang jelas. Mari perhatikan perbedaan dari kedua jenis beban tersebut di bawah ini:
1. Biaya bunga
Beban bunga atau terkadang disebut biaya bunga adalah sumber dana yang dialokasikan kepada entitas, nasabah atau pihak lain yang mempunyai ikatan dengan penghimpunan dana. Biaya bunga merupakan biaya dengan besaran paling besar ketimbang jumlah seluruh biaya bank.
Biasanya pihak bank selalu mengantisipasi biaya bunga menjelang penutupan pembukuan akhir tahun atau pada tanggal laporan keuangan tertentu. Yang termasuk dalam contoh biaya bunga adalah sebagai berikut:
- Bunga tabungan
- Bunga obligasi
- Bunga giro
- Bunga surat berharga
- Bunga deposito berjangka
- Bunga setoran jaminan
- Bunga sertifikat deposito
- Bunga lain yang wajib dibayarkan sebagai bagian dari penghimpunan dana, seperti diskonto dari kontrak berjangka dalam rangka pendanaan (funding), premi, atau hadiah.
2. Beban usaha
Sementara yang dimaksud dengan beban usaha secara keseluruhan adalah beban iklan, beban sewa, beban gaji, beban listrik, beban air, beban perlengkapan, dan beban operasional bisnis lainnya.
Singkatnya, beban usaha adalah beban yang dikeluarkan untuk memastikan agar perusahaan terus berjalan. Selain beban usaha ada yang disebut sebagai beban di luar usaha, yaitu beban untuk memenuhi kegiatan di luar inti usaha, seperti:
- Biaya bunga
- Beban air
- Beban penjualan
- Beban pajak
- Beban rugi penjualan aktiva tetap
- Beban kerusakan
- Beban administrasi bank
- Beban telepon
- Beban penyusutan
- Dan masih banyak lagi
Cara Menghitung dan Contoh Studi Kasus
Menghitung biaya bunga tidak sulit, asalkan Anda paham dengan rumus dan cara perhitungannya. Agar lebih mudah dipahami, berikut disajikan contoh studi kasus fiktik. Adapun cara menghitung biaya bunga berdasarkan ilmu akuntansi dapat dilihat pada contoh di bawah ini:
Pada tanggal 6 Juni 2021, Perusahaan Jaya Abadi mengambil pinjaman dana senilai Rp50.000.000 dari bank. Bank memberikan beban bunga sebesar 5% yang dibayarkan per tahun. Perusahaan Jaya Abadi berniat untuk membiayai pembangunan perluasan pabrik.
Program pembangunan perluasan pabrik baru dimulai pada tanggal 6 Juli 2021. Kemudian Perusahaan Jaya Abadi mengalokasikan dana sebanyak Rp40.000.000 untuk investasi uang pinjaman selama bulan Juni dan Juli 2021 dengan suku bunga 5%.
Pertanyaannya, berapa biaya bunga pinjaman tersebut yang dapat dikapitalisasi pada tahun 2021? Sebagai catatan, pada kasus ini semua bunga sudah terbayarkan.
Jawaban:
Jika perusahaan Jaya Abadi mengambil pinjaman pada 6 Juni, maka jumlah biaya bunga yang dapat dikapitalisasi dimulai pada 6 Juli. Apabila syarat dan ketentuannya dapat terpenuhi pada 6 Agustus 2021, maka perhitungannya seperti ini:
- Rumus perhitungan
1. Menentukan biaya bunga:
Biaya bunga = Dana pinjaman x suku bunga x jangka waktu
= Rp50.000.000 x 5% x 9/12
= Rp1.875.000
Catatan: hasil perhitungan di atas dijadikan sebagai metode bunga efektif timbul atau bunga riil.
2. Menghitung pendapatan investasi
Pendapatan investasi = Jumlah investasi x suku bunga x jangka waktu
= Rp40.000.000 x 5% x 2/12
= Rp333.333
3. Total biaya bunga yang dikapitalisasi
Biaya bunga kapitalisasi = Biaya bunga - pendapatan investasi
= Rp1.875.000 - Rp333.333
= Rp1,541,667
Cukup mudah bukan perhitungan di atas? Agar lebih mudah dan praktis, Anda bisa memanfaatkan teknologi pembukuan berupa program akuntansi atau jasa pembukuan profesional. Tujuannya untuk menghindari kesalahan saat menghitung dan mendapatkan biaya bunga secara cepat dan akurat.
Sekian pembahasan tentang beban bunga. Bagi Anda yang ingin mengetahui biaya bunga dapat menggunakan rumus perhitungan pada studi kasus yang telah disajikan. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan menambah wawasan seputar biaya bunga.
0 Response to "Beban Bunga: Pengertian, Jenis, Contoh Studi Kasus Perhitungannya"
Post a Comment