Apa itu Operating Leverage? Ini Cara Menghitung dan Contohnya
Operating leverage atau leverage operasi sangat penting dan memberikan pengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan. Apa yang dimaksud leverage operasi? Bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan? Bagaimana cara untuk menghitungnya?
Apakah Anda ingin tahu jawaban dan penjelasan lebih lengkapnya? Simak artikel di bawah ini sampai akhir agar mendapat informasi yang lengkap ya! Selamat membaca!
Pengertian Operating Leverage
Leverages merupakan kemampuan suatu perusahaan menggunakan aset dari dana pinjaman untuk menciptakan return atau hasil pengembalian yang baik serta bisa mengurangi biaya.
Hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi para investor atau kreditur dalam menilai investasi yang akan dilakukan.
Terdapat dua jenis leverage yaitu operating leverage dan financial leverage.
Leverage operasi dapat digunakan untuk meningkatkan arus kas dan pengembalian yang dapat dicapai melalui peningkatan biaya operasi tetap.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage operasi adalah kemampuan perusahaan untuk menggunakan dan memanfaatkan biaya tetap (fixed cost) agar mampu menghasilkan laba untuk perusahaan.
Operating Leverage juga bisa disebut sebagai rasio atau perbandingan antara biaya tetap terhadap biaya variabel.
Artinya, ketika suatu perusahaan memiliki biaya tetap yang lebih tinggi dibanding biaya variabel, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki leverage operasi tinggi.
Contoh perusahaan yang biasanya memiliki leverage operasi tinggi adalah perusahaan manufaktur mobil. Perusahaan ini harus mengeluarkan biaya investasi pada mesin-mesin dan peralatan yang umumnya mahal.
Ketika permintaan pasar terhadap mobil menurun, maka pendapatan juga menurun. Namun, perusahaan ini harus tetap mengeluarkan biaya tetap untuk gaji karyawan, overhead pabrik, dan lain sebagainya.
Pengaruh Operating Leverage Terhadap Kinerja Perusahaan
Operating Leverage memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja suatu perusahaan. Kemampuan ini harus dimiliki setiap perusahaan agar tetap bertahan dan bisa berkembang. Berikut ini pentingnya leverage operasi bagi suatu perusahaan, yaitu:
1. Mengukur Sensitivitas Laba dan Arus Kas
Ketika perusahaan memiliki leverage operasi yang tinggi, maka laba perusahaan tersebut akan terlalu sensitif. Artinya, perubahan kecil dalam penjualan bisa membuat laba atau keuntungan perusahaan menjadi tidak stabil.
Sebaliknya, jika leverage operasi rendah, maka proporsi biaya variabel lebih tinggi. Artinya, perubahan pada penjualan dapat menyebabkan perubahan total biaya pada persentase yang relatif mirip. Kondisi ini membuat laba perusahaan lebih stabil.
2. Menghitung Titik Impas
Leverage operasi dapat digunakan dalam analisis titik impas. Analisis ini dapat digunakan untuk membantu perusahaan dalam menetapkan target harga jual dan volume penjualan di mana pendapatan akan sama dengan total biaya.
3. Mengukur Risiko Operasi Bisnis
Risiko operasi bisnis bisa menunjukkan suatu kondisi yang tidak pasti tentang laba operasi di masa yang akan datang. Hal ini tergantung pada stabilitas pendapatan dan struktur biaya operasi suatu perusahaan.
Stabilitas pendapatan bisa mewakili risiko penjualan. Risiko yang dimaksud berupa ketidakpastian arus masuk penjualan karena fluktuasi harga dan volume penjualan perusahaan.
Ketika pendapatan perusahaan relatif stabil, maka risiko penjualan relatif rendah.
Ketika biaya tetap mencakup proporsi signifikan terhadap total biaya operasi perusahaan, maka perusahaan tersebut dianggap memiliki risiko operasi yang tinggi. Perusahaan harus dapat menghasilkan penjualan signifikan agar bisa menutup biaya tetap, sehingga memperoleh keuntungan.
4. Efek Terhadap Persaingan dengan Perusahaan Lain
Ketika leverage operasi tinggi, maka perusahaan akan memiliki hambatan masuk yang tinggi. Perusahaan harus mengeluarkan uang untuk investasi peralatan dan mesin. Kemudian, perusahaan harus mampu memiliki penjualan tinggi untuk menutup biaya investasi.
Operating Leverage juga memiliki efek atau pengaruh pada persaingan dengan perusahaan lain dalam satu industri. Ketika permintaan pasar rendah, maka semakin tinggi persaingan yang terjadi. Masing-masing perusahaan harus berusaha menjaga pendapatan untuk menutup biaya tetap yang tinggi.
Cara Menghitung Operating Leverage
Bagaimana cara menghitung leverage operasi atau Degree of Operating Leverage (DOL)? Anda bisa menggunakan beberapa pendekatan untuk menghitungnya. Berikut ini beberapa pendekatan untuk menghitung leverage operasi, yaitu:
1. Perbandingan Persentase Perubahan Laba Operasi dengan Penjualan
Laba operasi didapatkan dari pendapatan dikurangi biaya operasi. Biaya operasi ini mencakup biaya tetap dan biaya variabel. Di dalam laporan laba rugi, item biaya operasi termasuk harga pokok penjualan, biaya penjualan, administrasi, dan umum.
Biaya operasi ini juga bisa digunakan menggantikan laba operasi dengan laba sebelum bunga dan pajak.
2. Perbandingan Total Kontribusi dengan Laba Operasi
Total kontribusi menunjukkan seberapa besar penjualan bisa menutup biaya variabel. Cara menghitungnya yaitu pendapatan dikurangi total biaya variabel. Sisanya digunakan untuk menutup biaya tetap dan keuntungan.
3. Perbandingan Total Biaya Tetap dengan Total Biaya Operasi
Perbandingan ini dapat menunjukkan besarnya operasi perusahaan tergantung biaya tetap. Semakin tinggi biaya tetap, maka semakin tinggi leverage operasi.
Pada rumus tersebut, leverage operasi bisa bernilai positif maupun negatif. Ketika leverage positif, maka perusahaan menghasilkan penjualan lebih dari total biaya yang dikeluarkan. Namun, jika leverage negatif, maka perusahaan tidak menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup total biaya.
Contoh Studi Kasus Operating Leverage
Sebuah perusahaan industri manufaktur Automotive PT. Asri Elektrikal Motor menargetkan penjualan sebanyak 15.000 unit, dengan harga jual sebesar Rp 8.000.000 per unit. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut adalah sebesar Rp 4.000.000 per unit, dan biaya tetap Rp 40.000.000.000. Nah, pertanyaannya:
- Apabila penjualan PT. Asri Elektrikal Motor mencapai 15.000 unit, berapakah besarnya Degree Of Leverage (DOL)-nya?
- Apabila terjadi kenaikan atau penurunan penjualan sebesar 20%, bagaimana pengaruhnya terhadap laba usaha (EBIT)?
Jawaban:
- DOL = Q (P-V) / Q (P-V) - FC
DOL = (15.000(8.000.000-4.000.000)) / (15.000(8.000.000-4.000.000)- 40.000.000.000)
DOL = Rp60.000.000.000/Rp20.000.000.000
DOL = 3 - Apabila penjualan naik atau turun sebesar 20%, maka laba usaha akan naik atau turun sebesar: (20%)(3) = 60%
Cara Mengurangi Operating Leverage
Operating Leverage yang terlalu tinggi bisa membuat laba perusahaan menjadi sangat sensitif dan mudah berubah-ubah. Lalu, bagaimana cara mengurangi leverage operasi?
Leverage operasi dapat ditekan dengan memanfaatkan biaya tetap semaksimal mungkin untuk meningkatkan produksi dan penjualan. Ketika penjualan meningkat, maka pendapatan dan keuntungan yang diperoleh perusahan semakin besar.
Ketika keuntungan besar, maka perusahaan bisa menutup semua biaya tetap, sehingga leverage operasi bisa lebih rendah.
Namun, tentunya masih banyak faktor yang mempengaruhi besarnya leverage perusahaan.
Operating leverage adalah kemampuan perusahaan untuk menggunakan dan memanfaatkan biaya tetap, sehingga laba yang diperoleh semakin tinggi. Tentunya leverage operasi yang rendah dapat membuat laba perusahaan lebih stabil atau tidak sensitif terhadap perubahan.
0 Response to "Apa itu Operating Leverage? Ini Cara Menghitung dan Contohnya"
Post a Comment