1 Mayam Emas Berapa Gram? Ini Filosofi dan Cara Menghitungnya
Tradisi dalam adat perkawinan orang Aceh mensyaratkan adanya mayam. Mayam tersebut merupakan ukuran emas yang telah digunakan secara turun temuran sebagai syarat pernikahan yang sudah berlaku dalam tradisi Aceh.
Mereka yang benar-benar ingin meminang seorang wanita Aceh harus menyiapkan mahar yang tidak biasa, yaitu berupa mayam emas yang apabila dihitung-hitung nilainya bisa mencapai 2 kali lipat lebih dari mahar biasa.
Sebagai sebuah simbol kehormatan dari keluarga, tidak semua perempuan Aceh itu memliki mahar mayam emas yang sama. Semakin tinggi derajat seorang mempelai wanita tersebut semakin tinggi pula malam yang harus disiapkan oleh pihak lelaki. Nah, untuk mengetahuinya lebih detail mengenai penggunaan mayam, 1 mayam berapa gram, filosofinya, dan cara menghitungnya, silahkan baca sampai selesai artikel di bawah ini ya.
Apa itu Mayam Emas?
Pada dasarnya, istilah mayam adalah sebuah takaran atau satuan hitungan emas yang secara khusus ada di masyarakat Aceh.
Penggunaan istilah ini banyak digunakan sebagai Mayam sendiri merupakan sebuah simbol bagi warga Aceh sebagai syarat mahar yang harus dipenuhi oleh mempelai lelaki dan diberikan kepada mempelai wanita.
Jika ditakar dalam gram, maka satu mayam sama dengan 3,33 gram. Jadi bisa dibayangkan, jika sebuah emas 1 gram memiliki harga sekitar Rp 900.000, maka satu mayam adalah Rp 2.970.000. Nah, itu jika pihak mempelai wanita meminta 1 mayam, namun kenyataannya lebih dari itu.
Yang jelas, konversi mayam sendiri mengikuti perkembangan harga emas per gramnya. Jika harga emas per-gram nya naik, maka sudah barang tentu konversi mayam ke dalam rupiah juga akan naik.
Baca juga: Metode Beli Emas di Pegadaian
Filosofi Mayam
Sebagai kota Serambi Mekah, Aceh merupakan daerah yang berpedoman dalam ajaran Islam dan juga sangat kental dalam menghidupkan tradisi. Hukum ngon adat lage zat ngon sifeut yang berarti hukum dan adat seperti zat dan sifat yang keduanya tidak dapat dipisahkan. Masyarakat Aceh memiliki cara pandang tersendiri dalam memahami Jeunamee atau mahar yang berupa emas dalam takaran mayam.
Dalam tradisi Aceh, langkah pertama sekali untuk tahapan proses pernikahan adalah pertunangan yang diikuti dengan peminangan. Sebelum meminang, pihak mempelai laki-laki terlebih dahulu mengirim seorang utusan dalam bahasa Aceh disebut seulangke. Setelah disetujui oleh pihak mempelai wanita baru dilanjutkan proses peminangan dengan membawa cendramata (bungong jaroe) sebagai oleh-oleh dan membawa emas dalam takaran mayam yaitu sekitar 3 sampai 30 mayam atau lebih (1 mayam= 3,33 gram).
Filosofi mayam dalam adat pernikahan masyarakat Aceh adalah banyak sekali nilai yang diajarkan, yaitu seperti:
Sebagai symbol dari kesungguhan si calon mempelai pria. Sekalipun si calon pria tidak dari keluarga yang berada, jika si calon pria tersebut benar-benar cinta kepada calon mempelai wanita suku Aceh pastinya ia akan mengusahakan dan menyanggupinya dengan sepunuh hati agar wanita tersebut dapat dinikahinnya.
Berapa Mayam yang Dibutuhkan Meminang Wanita Aceh?
Pernikahan Cut Meyriska dan Roger dengan Adat Aceh |
Dalam adat pernikahan Aceh, mahar yang diberikan oleh pihak mempelai pria kepada calon pengantin wanita telah diatur secara rinci dengan pendekatan sosial-budaya yang diaplikasikan dalam rangkaian upacara perkawinan yang suci dan sakral. Mahar tersebut berupa Mayam Emas, bukan seperangkat alat sholat atau lainnya.
Lalu, untuk dapat meminang perempuan Aceh sebenarnya diperlukan berapa mayam emas sih?
Uniknya, masing-masing etnis Aceh memiliki prinsip dan adat istiadat yang berbeda terkait dengan besaran mahar. Sebagai contoh, besaran jeuname bagi etnis Anuek Jame adalah antara 3 sampai 7 mayam emas, sedangkan etnis Aceh yang berasal dari Kabupaten Pidie si mempelai pria harus siap-siap untuk menyiapkan emas mayam sebanyak puluhan mayam.
Uniknya lagi, ada kebiasaan di Aceh yang menentukan jeuname atas anak perempuannya dengan berdasarkan nilai jeuname ibunya dahulu. Jadi, misalkan jika dahulu ibu dari dara baro (mempelai wanita) jeunamenya berupa paon atau koin ringgit seberat 10 mayam, maka mayam emas anak perempuannya dihargai satu paon ringgit dan 10 mayam kalung. Artinya nilai jeuname anak perempuannya sedikit melebihi jeuname ibunya.
Sebenarnya jumlah mayam emas yang dijadikan mahar tidak ada ketentuan khusus, tergantung dari pihak wanita dan kesepakatannnya dengan calon mempelai pria. Namun rata-rata, lkebiasaan yang sudah menjadi adat istiadat di Aceh sendiri adalah berkisar antara 3 hingga 30 mayam. Hal ini dapat tergantung oleh beberapa faktor, misalnya seperti, kecantikan, pendidikan, keturunan, dan kesepakatan lainnya dari pihak keluarga mempelai wanita.
Cara Menghitung Mayam Emas
Tidaklah sulit untuk menghitung emas dalam satuan mayam diubah menjadi gram. Sudah di singgung di atas bahwasannya 1 mayam adalah 3,3 gram emas. atu mayam sama dengan 3.3 gram emas.
Jadi, misalnya seorang mempelai wanita menerima mahar atau jeuname sebesar 35 mayam emas. Maka untuk mengubahnya tinggal mengalikannya dengan 3,3 gram emas, sehingga menjadi:
35 mayam x 3.3 gram = 115,5 gram
Sehingga sama artinya bahwa si calon pengantin wanita tersebut menerima 15,5 gram emas. Nah, jika ingin mengetahui berapa rupiah yang didapat oleh pihak mempelai wanita, maka cukup dengan mengkalikannya dengan harga emas per gram yang berlaku saat itu.
Sebagai contoh, harga emas saat itu adalah Rp 900 ribu per gram. Maka wanita tersebut menerima mahar senilai 900 ribu x 115,5 gram = Rp103.950.000. Fantastis sekali, bukan?
Itulah ulasan mengenai pengertian mayam emas, filsofi, dan cara menghitungnya. Semoga informasi mengenai mayam sebagai tradisi bagi masyarakat Aceh ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
Jadi, Apakah Anda sudah siap untuk melamar calon istrimu yang berasal dari Aceh? Anda dapat mulai dengan menabung atau membeli emas melalui Bullion Bank untuk mempersiapkan pernikahan.
0 Response to "1 Mayam Emas Berapa Gram? Ini Filosofi dan Cara Menghitungnya"
Post a Comment