Mudah Paham Apa itu Sentimen Pasar, Cara Ukur, dan Contohnya
Market sentiment atau dikenal juga dengan sentimen pasar merupakan salah satu istilah yang sering digunakan dalam dunia investasi. Bagi para investor, memahami market sentiment sangatlah penting karena dapat memberikan sejumlah keuntungan.
Jika Anda berminat untuk terjun ke dunia investasi, ada baiknya untuk memahami apa itu sentimen pasar dan bagaimana cara mengukurnya. Untuk itu, jangan lewatkan pembahasan lengkap di bawah ini.
Pengertian Sentimen Pasar
Sentimen pasar, disebut juga sentimen investor, merupakan sikap keseluruhan dari investor atau pelaku pasar terhadap perubahan harga pada suatu pasar. Karena menunjukkan sikap para pelaku, market sentiment kerap dianggap sebagai psikologi kerumunan.
Ada dua istilah yang populer untuk menggambarkan sentimen investor, yaitu bullish yang berarti positif dan optimis serta bearish yang bermakna negatif dan pesimis. Sebagian investor menganggapnya sebagai sinyal jual atau beli, namun fungsi utamanya adalah untuk mendefinisikan sentimen investor.
Baca juga: Perbedaan Bullish dan Bearish, Cara Menentukan, Penyebab dan Contohnya
Memahami sentimen pasar sangat penting karena dapat memberikan sejumlah keuntungan bagi pelaku pasar. Salah satu keuntungannya adalah memungkinkan investor mengevaluasi setiap aset berdasar pada manfaat fundamentalnya.
Yang tak kalah penting, memahami sentimen pasar juga memungkinkan investor untuk mengidentifikasi setiap tahapan siklus sikap pelaku pasar yang akan dimasuki. Dengan beberapa keuntungan tersebut, tidak heran jika semakin banyak investor yang tertarik memahami perubahan ini.
Lantas, apakah sentimen pasar dapat mempengaruhi harga? Ya, sentimen investor mampu mendorong penawaran dan permintaan sehingga menimbulkan pergerakan harga. Ketika harga naik, sentimen menjadi bullish dan apabila harga turun, sentimen menjadi bearish.
Pada investor biasanya menggabungkan beberapa indikator market sentiment dengan sejumlah analisis lain demi memudahkan sinyal masuk dan keluar. Salah satu kunci penting untuk memperoleh hasil maksimal adalah dengan mengukur mood pasar dengan tepat.
Cara Mengukur Sentimen Pasar
Anda mungkin bertanya bagaimana cara mengukur sentimen investor dengan benar. Ada sejumlah indikator yang bisa digunakan untuk mengukur sentimen pasar, antara lain:
1. VIX
Dikenal juga dengan sebutan indeks ketakutan, VIX merupakan salah satu indikator yang didorong oleh faktor harga. Kenaikan VIX dapat menunjukkan meningkatnya kebutuhan asuransi di pasar. Ketika terjadi peningkatan volatilitas, trader atau investor cenderung ingin melindungi diri dari risiko tersebut.
Kecenderungan ini menggeser moving average ke arah VIX yang akan membantu menentukan harga saham, apakah relatif tinggi ataupun relatif rendah.
2. High-Low Index
Indikator ini akan membuat perbandingan antara saham yang berada pada posisi tertinggi dan saham yang berada pada posisi terendah dalam kurun waktu 52 minggu terakhir. Apabila indeks berada pada angka di bawah 30, maka harga saham mendekati posisi terendah dan membuat sentimen bearish.
Namun apabila indeks menunjukkan angka di atas 70, harga saham berada pada posisi yang tinggi sehingga sentimen investor bullish. Biasanya investor atau trader menerapkan indikator ke indeks tertentu seperti NYSE Composite atau Nasdaq 100.
3. Bullish Percent Index
Bullish Percent Index merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur jumlah saham pola bullish berdasar titik dan angka tertentu. Persentase bullish sekitar 50% menunjukkan pasar netral. Apabila persentase menunjukkan 80% atau lebih tinggi, sentimen menjadi optimis dan berpotensi overbought.
Begitu pula ketika persentase saham menunjukkan angka rendah. Apabila pengukuran menunjukkan angka 20% atau lebih rendah, market sentiment menjadi negatif dan kemungkinan menimbulkan oversold.
4. Moving Average
Salah satu cara lain yang sering digunakan oleh para investor untuk mengukur sentimen pasar adalah moving average. Sebagian investor menggunakan 50-day SMA (Slow Moving Average) dan 200-day SMA untuk menentukan market sentiment.
Apabila 50-day SMA melintas tepat di atas 200-day SMA, kondisi ini dikenal dengan istilah Golden Cross. Kondisi ini menunjukkan momentum bergeser ke arah atas sehingga membuat sentimen bullish. Namun jika 50-day SMA berada di bawah 200-day SMA, hal ini menunjukkan sentimen bearish.
5. Grafik Candlestick
Cara terakhir yang bisa Anda gunakan untuk mengukur sentimen pasar adalah grafik candlestick. Sesuai dengan namanya, grafik ini terdiri dari jajaran lilin dengan ketinggian berbeda. Lilin tersebut menggambarkan pergerakan harga pada kurun waktu tertentu.
Sebagai contoh, apabila harga digambarkan dengan lilin pendek maka hal ini menunjukkan sentimen sedang atau sideways. Sedangkan lilin panjang menunjukkan sentimen bullish. Ukuran lilin juga menggambarkan seberapa kuat sentimen tersebut.
Contoh Sentimen Pasar
Salah satu contoh sentimen investor yang cukup mudah untuk dipahami adalah mengenai kasus cryptocurrency. Beberapa tahun silam, lebih tepatnya pada tahun 2017, Bitcoin sebagai salah satu mata uang kripto menyita cukup banyak perhatian dari publik.
Berbagai media memberitakan peningkatan nilai Bitcoin sehingga memengaruhi kondisi pasar saat itu. Kemeriahan tidak bisa dielakkan dari pasar crypto, membuat semakin banyak orang tergerak untuk membeli mata uang virtual yang satu ini.
Ketika semakin banyak Bitcoin yang terjual, hal ini berpotensi memicu kerugian bagi investor yang terlambat untuk membeli koin tersebut. Investor yang membeli Bitcoin dengan harga tinggi juga berpotensi menanggung kerugian.
Hal ini membuktikan bahwa memahami sentimen pasar sangatlah penting. Ketika belum banyak pemberitaan mengenai Bitcoin, harganya belum terlalu tinggi. Namun ketika semakin banyak ekspos dan publikasi, maka harga Bitcoin semakin melonjak dan semakin banyak pula yang membeli.
Investor yang memahami tentang sentimen pasar akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan meskipun pasar terlihat sedang positif. Investor akan melakukan analisa untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak menimbulkan kerugian.
Dengan mengetahui lebih banyak mengenai sentimen pasar, diharapkan Anda bisa lebih memahami kondisi pasar saham yang tengah digeluti. Alhasil Anda dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian.
0 Response to "Mudah Paham Apa itu Sentimen Pasar, Cara Ukur, dan Contohnya"
Post a Comment