Pengertian Price Earning Ratio (PER), Fungsi, Rumus dan Cara Menghitung, Serta Faktor Pengaruhnya
Price Earning Ratio (PER) adalah salah satu analisis fundamental yang paling banyak digunakan oleh investor untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkannya bakal menguntungkan ataukah malah merugikan. Dengan mengetahui nilai PER suatu perusahan, investor dapat melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham suatu perusahaan tersebut.
Melalui perhitungan PER, kamu akan dapat menentukan apakah saham suatu perusahaan tersebut layak untuk dibeli atau tidak. Untuk penjelasan lengkapnya mengenai cara menghitung PER dan faktor-faktor pengaruhnya, yuk simak artikel di bawah ini!
Apa itu PER?
Price Earning Ratio adalah sebuah ukuran kinerja saham yang dihitung melalui perbandingan antara harga pasar per saham (market price per share) terhadap laba per saham (earning per share).
Melalui pengukuran tersebut, pelaku bisnis dan investor dapat menilai seberapa menguntungkan jalannya usaha tersebut terlebih untuk jangka waktu masa depan.
Fungsi dan Rumus Price Earning Ratio
Fungsi Price Earning Ratio adalah agar baik perusahaan maupun investor dapay melihat bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan terhadap saham-saham lainnya yang tercermin dalam Earning Per Share (EPS)-nya.
Sudah barang tentu tingkat pertumbuhan suatu perusahaan merupakan penentu harga saham, semakin tinggi tingkat pertumbuhan maka dapat berpengaruh terhadap semakin tingginya PER. Maka dari itu, PER dapat dipergunakan sebagai indikator tingkat pertumbuhan suatu perusahaan.
Yakni, PER yang tinggi menunjukkan pertumbuhan perusahaan untuk kedepannya cukup besar peluangnya. Dan hal ini menggambarkan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan Future Earning.
Sebaliknya tingkat pertumbuhan perusahaan yang rendah cenderung memiliki PER yang rendah dan hal ini akan berdampak pada semakin murahnya harga saham untuk investor menginvestasikan modalnya.
PER sebuah perusahaan menjadi rendah nilainya dapat dikarenakan harga saham cenderung mengalami penurunan atau juga dapat dikarenakan laba bersih perusahaan mengalami peningkatan yang sudah barang tentu berpengaruh terhadap semakin tingginya EPS.
Jadi semakin kecil nilai PER maka harga saham akan mengalami penurunan. Hal ini pun juga akan berpengaruh terhadap semakin membaiknya kinerja per lembar saham dalam menghasilkan laba bagi perusahaan.
Sebuah perusahaan dengan kinjera per lembar saham yang semakin baik akan dapat mempengaruhi banyak investor untuk membeli saham tersebut. Kamu dapat menghitung PER dengan rumus sebagai berikut:
Price Earnings Ratio (PER) = Harga Saham per Lembar / Laba per Saham (EPS)
Faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio
Faktor utama yang mempengaruhi nilai PER adalah “menaksir harga saham dengan berdasarkan atas pertumbuhan laba”. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio adalah sebagai berikut:
1. Tingkat pertumbuhan laba
Semakin tinggi pertumbuhan laba sebuah perusahaan maka semakin tinggi pula PER-nya apabila faktor-faktor lainnya dalam kondisi yang sama.
2. Devidend Pay Out Rate
Yaitu perbandingan antara pertumbuhan Dividend Per Share (DPS) terhadap Earning Per Share (EPS).
3. Deviasi Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan dengan kemungkinan pertumbuhan yang tinggi (High Growth) umumnya akan mengalami PER yang besar. Sebaliknya perusahaan dengan pertumbuhan yang rendah (low growth) umumnya mengalami PER yang rendah.
Tips Menggunakan PER untuk Analasis
- Gunakan laba bersih rata-rata selama minimal tujuh tahun terakhir, agar mampu memberikan gambaran yang jelas.
- Bandingkan dengan PER rata-rata industrinya. Jika PER saham berada di bawah rata-rata maka harga undervalued/murah.
- Secara umum untuk saham yang menjadi leader di sektornya, PER di bawah 20x adalah masuk ke dalam kategori murah.
- Saham second liner dengan PER di bawah 10x adalah murah.
Contoh Studi Kasus Price Earning Ratio (PER)
Untuk memudahkan pemahaman, berikut kami berikan contoh studi kasus cara menghitung price earning ratio (PER) itu sendiri.
Sebuah perusahaan Automobile ABC pada 31 Agustus 2021, mendapatkan angka penutupan untuk harga per lembar sahamnya dengan angka Rp 900.
Kemudian laba perusahaan ABC tersebut berakhir di 31 Desember 2021 dengan angka Rp 20 Miliar. Sedangkan jumlah saham yang beredar sebanyak 4 miliar saham.
Bagaimana cara menghitungnya?
Pertama, hitung dahulu earning per share nya, yaitu dengan rumus:
EPS = (Laba Bersih – Dividen Pilihan)/Jumlah Saham yang Beredar
Sehingga didapatkan
EPS = Rp 20 Miliar / 4 miliar saham = Rp 5
Kedua, kamu menghitung PER-nya menggunakan hasil earning per share yang di atas.
- PER = Harga Per Saham/Pendapatan Per Saham
- PER = Rp 900 / Rp 5
- PER = 180x
Maka kesimpulannya, perusahaan Automobile ABC memiliki price earning ratio sebanyak 180x.
Itulah ulasan mengenai Price Earning Ration. Memang cukup sulit untuk menentukan apakah nilai PER suatu perusahaan itu dikategorikan baik ataukah buruk. Untuk itu, sebaiknya perbandingkan nilai tersebut dengan perusahaan yang bergerak di sektor atau bidang yang sama.
0 Response to "Pengertian Price Earning Ratio (PER), Fungsi, Rumus dan Cara Menghitung, Serta Faktor Pengaruhnya"
Post a Comment