Rumus Present Value (PV) dan Cara Menghitungnya (Lengkap 5 Contoh)
Pernahkah kamu bertanya tentang bagaimana nilai mata uang yang kamu miliki saat ini di masa depan? Hal ini berkaitan dengan time value of money yang dari tahun ke tahun memang selalu berubah. Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut kamu perlu mengetahui Present Value dan penggunaan rumus PV itu sendiri.
Contoh present value adalah nilai mata uang saat ini tentu berbeda dengan nilai mata uang pada tahun 2000. Uang kartal Rp 5 juta pada tahun 2000, setelah 11 tahun seperti saat ini nilainya apakah tetap sama? Tentu saja tidak.
Deskripsi tentang Present Value (PV)
Present value adalah nilai diskonto sekarang dari adanya arus kas di masa depan. Nilai diskonto adalah tingkat pengembalian (return) yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga, nilai diskonto dan future value merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap besarnya present value.
Jika sudah ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai present value, maka bisa dibuat rumus dari present value itu sendiri. Perhitungan rumus P ini kemudin bisa kita jadikan sebagai suatu konsep yang menunjukan bahwa uang saat ini bernilai lebih dari jumlah uang yang sama di masa depan.
Perbedaan NPV dan PV
Perbedaan utama antara fungsi present value (PV) dan Net Present Value (NPV) adalah PV dapat digunakan pada awal atau akhir periode dari suatu aliran kas. Berbeda dengan PV yang mengharuskan semua nilai sama, NPV memiliki nilai-nilai yang lebih kompleks atau bervariasi.
Untuk penjelasan selengkapnya mengenai NPV, dapat kalian baca pada artikel: Rumus dan Cara Menghitung Net Present Value (NPV).
Rumus PV dan Cara Menghitung Present Value
Adapun rumus present value (PV) adalah:
PV = FV / ( 1 + r )n
Ket:
- FV (future value) adalah nilai masa depan
- r adalah tingkat pengembalian
- n adalah jumlah periode
Baca juga: Perbedaan Nilai Intrinsik dan Ekstrinsik Uang
Contoh Pertama:
Sebagai contoh Pak Firman mempunyai target untuk mendapatkan Rp 100.000.000,- untuk dua tahun ke depan, lalu berinvestasi dengan aset pengembaliannya (return) 36% per tahun atau sebesar 3% per bulannya. Nah, pertanyaannnya berapakah minimal investasi yang harus dilakukan oleh Pak Firman untuk mendapatkan Rp100.000.000,- tersebut?
Jawabannya:
FV = 100.000.000
r = 3%
n = 24 (Diperoleh dari 12x2)
Jadi,
PV = 1000 / ((1 + 3%) 24) = Rp 49.193.373,63
Contoh Kedua:
Misalnya kamu dihadapkan sebuah pilihan untuk dibayar 50 juta rupiah saat ini atau 52 juta rupiah satu tahun dari sekarang. Di sisi lain, kamu juga memiliki pilihan untuk menginvestasikan 50 juta rupiah yang akan menghasilkan rate of return 3% selama setahun kedepan. Manakah pilihan yang sebaiknya kamu ambil?
Jawabannya:
Diketahui:
FV = 50juta
r = 3%
n = 1 (bukan 12, karena persentase return yang digunakan 3% per tahun)
Selanjutnya masukan data di atas pada rumus PV seperti yang telah dijelaskan di atas:
PV = 52juta/ (1+0,03)1
PV = Rp50.485.436,89
Artinya jika kamu dibayar 50 juta rupiah saat ini dan tingkat bunga 3%, jumlah tersebut tidak akan cukup untuk membayar kamu 52 juta rupiah ketika satu tahun dari sekarang.
Tentu saja, perhitungan present value mencakup anggapan bahwa kamu dapat memperoleh 3% dari 50 juta rupiah selama setahun kedepan. Jika tingkat suku bunga jauh lebih tinggi, mungkin akan lebih masuk akal untuk menerima 50 juta rupiah saat ini dan menginvestasikan dana tersebut karena akan menghasilkan jumlah yang lebih besar daripada menerima 52 juta rupiah setahun dari sekarang.
Present value ini mampu menunjukan bagaimana kita menilai kewajaran atau liabilitas keuangan di masa depan.
Contoh Ketiga:
Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp12.000.000. Jika tingkat bunga rata-rata 6% setahun, berapa uang yang harus kamu tabung saat ini agar dapat membelinya dua tahun mendatang?
Jawabannya:
- Bunga dimajemukkan setahun sekali, maka PV = Rp 12.000.000/( 1 + 0,06 )2 = Rp10.679.957,28
- Bunga dimajemukkan sebulan sekali, PV = Rp 12.000.000/ ( 1 + 0,06/12 )12 (2) = Rp10.646.228,02
0 Response to "Rumus Present Value (PV) dan Cara Menghitungnya (Lengkap 5 Contoh)"
Post a Comment