Mengenal IPO, Tujuan, Syarat, Mekanisme, dan Contohnya
Salah satu metode yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk mengumpulkan dana melalui pasar modal yang menjadi populer di kalangan perusahaan global saat ini adalah penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Penawaran saham perdana atau biasa disebut dengan IPO adalah suatu langkah dari perusahaan tersebut untuk melakukan pencarian modal untuk pertama kalinya, sebelum saham perusahaan tersebut melantai di pasar sekunder seperti Bursa Efek Indonesia.
IPO ternyata tidak hanya perlu dipahami oleh pebisnis atau pemilik perusahaan saja, melainkan juga masyarakat yang ingin berinvestasi. Bagi seorang trader dan investor, ulasan mengenai IPO ini akan membantu.
Pengertian IPO
Initial Public Offering atau IPO adalah suatu langkah yang dilakukan perusahaan ketika menawarkan sahamnya pertama kali pada khalayak umum. Tak heran jika IPO dikenal juga dengan istilah penawaran saham perdana.
Ketika sebuah perusahaan menawarkan sahamnya, maka tujuannya tak lain adalah untuk mengumpulkan lebih banyak mudah. Hal ini tidak hanya memberikan keuntungan pada pihak perusahaan saja, melaikan juga investor perusahaan tersebut.
Jika bertindak sebagai investor, Anda akan mendapatkan keuntungan untuk saham perusahaan yang sudah didanai.
Tujuan IPO
Setelah memahami pengertian IPO, kira-kira apa saja tujuan sebuah perusahaan go public dengan melakukan IPO?
1. Mendapatkan Tambahan Modal
Salah satu alasan sebuah perusahaan melakukan IPO adalah dikarenakan sedang membutuhkan suntikan modal untuk proses produksi atau operasional. Tentunya, hal ini akan lebih mudah dibanding harus meminjam dana dari bank yang dikenal banyak persyaratannya.
Jadi, modal yang didapatkan perusahaan dari penjualan saham bisa digunakan untuk berbagai tujuan. Misalnya untuk menekan beban pinjaman atau utang yang dimiliki perusahaan tersebut.
2. Menambah Nilai Perusahaan
Perusahaa yang sudah go public melakukan IPO tak lain agar nilai yang dimilikinya bertambah. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif di masa depan bagi perusahaan itu sendiri.
Ketika performa perusahaan meningkat, maka nilai saham yang dibeli investor pun meningkat. Jadi, keuntungan yang dihasilkan bisa dirasakan pihak perusahaan maupun investor.
3. Menaikkan Potensi untuk Berkembang Pesat
Tentunya, sebuah perusahaan tidak boleh stuck di tempat karena bisa tersingkir. Salah satu hal yang bisa menaikkan potensi untuk bertumbuh pesat adalah dengan melepaskan saham ke publik. Nantinya, perusahaan juga bisa mengembangkan bisnis menggunakan dana internal yang dimiliki.
Namun, tentunya hal tersebut memerlukan waktu dan langkah yang tidak sedikit. Sedangkan ketika perusahaan mendapatkan modal dari investasi, maka kegiatan ekspansi bisnis bisa dilakukan bisa lebih cepat dan efektif.
Syarat IPO
Meskipun setiap perusahaan memiliki hak untuk melakukan IPO, namun tetap perhatikan persyaratannya. Adapun syarat-syarat yang bisa dilakukan perusahaan agar bisa melakukan IPO adalah sebagai berikut.
1. Struktur Perusahaan Jelas dan Memiliki Orang-Orang Handal
Struktur organisasi yang dimiliki perusahaan harus jelas siapa saja. Pastikan pula terdapat orang-orang andal yang kompeten atau ahli di bidangnya. Mengingat saat melakukan IPO, perusahaan membutuhkan pihak yang ahli dalam proses go public.
2. Perusahaan Memiliki Laba/Profit
Syarat yang satu ini sangat krusial apabila sebuah perusahaan ingin go public dengan melakukan IPO. Perusahaan harus sudah menghasilkan profit paling sedikit sejak 2 tahun terakhir. Jika ternyata belum memiliki keuntungan, peluang berada di bursa efek tentu masih ada.
3. Memiliki Aset Riil
Keberadaan tangible assets atau asset rill sangat diperlukan bagi perusahaan yang ingin go public. Asset riil ini merupakan semua aset yang dimiliki perusahaan setelah dikurangi wajib pajak yang dibebankan.
Melalui perhitungan tersebut, net tangible asset bisa diketahui. Nah, sebuah perusahaan bisa melantai di papan utama Bursa Efek Indonesia jika memiliki minimal aset rill senilai Rp100 miliar. Sedangkan bagi jika ingin melantai di papan pengembangan BEI, tangible asset yang dimiliki minimal senilai Rp5 miliar.
Mekanisme IPO
IPO ternyata memiliki mekanisme tersendiri agar bisa dilakukan dengan baik. Adapun beberapa mekanisme IPO agar perusahaan bisa go public dengan baik adalah sebagai berikut.
1. Due Diligence Meeting
Mekanisme pertama dalam melakukan IPO adalah due diligence meeting atau agenda pertemuan untuk melakukan meeting. Pertemuan ini dilakukan antara pihak emiten atau pemilik saham di perusahaan terkait. Adapun beberapa pihak yang penting kehadirannya dalam agenda ini adalah sebagai berikut.
- Pemilik saham
- Underwriter
- Perusahaan sekuritas
- Penilai aset perusahaan (apraiser)
- Konsultan hukum
- Auditor yang independen
2. Public Expose dan Roadshow
Nah, kegatan ini dilakukan perusahaan dengan mengumumkan IPO saham yang hendak dilakukan. Perusahaan akan melakukan presentasi terkait perkembangan dan pertumbuhannya di masa mendatang kepada calon investor saham.
3. Book Building
Agar proses pengajuan IPO sukses dilakukan, perusahaan juga harus melakukan book building. Hal ini penting dilakukan bagi investor saham yang tertarik melakukan pendanaan. Biasanya, penawaran saham yang dilakukan mengungkapkan jumlah dan harga saham yang nantinya bisa dibeli calon investor.
4. Menentukan Harga Jual Saham
Langkah terakhir mekanisme IPO adalah perusahaan bisa menentukan harga jual saham kepada khalayak. Harga saham yang dipatok tergantung dari jumlah saham yang tersedia dan calon investor yang sekiranya tertarik.
Contoh IPO
Untuk memudahkan pemahaman tentang IPO, berikut ini contoh dari perusahaan yang melakukan IPO adalah:
Perusahaan XYZ membutuhkan sejumlah suntikan modal untuk melebarkan sayap bisnsinya. Misalnya dengan membangun pabrik baru di daerah A. Dibanding berhutang, perusahaan XYZ lebih memilih menghimpun dana dengan menerbitkan saham baru.
Adapun modal keseluruhan yang dimiliki perusahaan adalah Rp200 miliar, sedangkan kebutuhan dana adalah Rp40 miliar. Kemudian, perusahaan tersebut menerbitkan saham baru di bursa efek sebesar 20% dari keseluruhan modal awal.
Proses penerbitan saham ini menggunakan perantara perusahaan sekuritas berlisensi sebagai penjamin emisi efek. Jadi, perusahaan sekuritas yang dipilih akan menawarkan 20% saham baru tersebut kepada para investor di pasar modal.
Baik investor individu mapun institusi, keduanya akan mendapatkan tawaran untuk berinvestasi saham perusahaan XYZ. Saham perusahaan ini nantinya akan melantai di bursa efek sesuai peraturan yang berlaku.
Dengan memahami IPO dan seluk beluknya, Anda bisa membuat keputusan yang tepat ketika hendak berinvestasi. Baik dari sisi investor maupun perusahaan, memahami IPO akan membantu mencapai tujuan finansial yang diinginkan.
0 Response to "Mengenal IPO, Tujuan, Syarat, Mekanisme, dan Contohnya"
Post a Comment