Pengertian Derivatif, Manfaat dan Jenisnya
Bagi Anda yang bergelut dalam dunia keuangan atau finansial, tentu tidak asing lagi dengan yang namanya derivatif. Istilah ini merujuk kepada perjanjian tertentu yang memiliki koneksi erat dalam hal keuangan.
Bagi Anda yang tertarik dan menekuni BEI tentu akan merasa sangat familiar dengan derivatif ini. Istilah ini merupakan salah satu produk turunan dari seluruh jenis instrumen investasi. Mungkin bagi orang awam akan merasa asing dengan istilah ini. Maka dari itu, cobalah untuk mencermati istilah ini dengan baik.
Pengertian Derivatif
Derivatif adalah kontrak keuangan yang terjadi di antara dua pihak maupun lebih dengan tujuan untuk mencukupi perjanjian penjualan maupun pembelian suatu aset serta komoditas lain. Nantinya kontrak tersebut akan dijadikan objek untuk diperjualbelikan dengan kisaran harga tertentu.
Pastinya kisaran harga tersebut sudah disetujui oleh kedua belah pihak yakni penjual dan pembeli. Nilai harga kontrak tersebut kelak akan dipengaruhi oleh besaran harga aset maupun komoditas yang berasal dari induknya.
Instrumen ini pertama kali dikenalkan di Chicago pada tahun 1949 dan diberlakukan untuk jual beli pertanian. Akan tetapi, saat ini instrumen ini digunakan untuk berbagai produk keuangan khususnya urusan investasi.
Instrumen keuangan ini juga tersedia di BEI. Beberapa varian dari instrumen derivatif adalah diantaranya obligasi, saham, tingkatan suku bunga, mata uang, indeks obligasi, saham dan lain sebagainya. Biasanya badan yang mengawasinya ialah Bappebti.
Instrumen finansial seperti ini umum sekali diperdagangkan melalui pasar berjangka. Contohnya, Chicago Board of Trade, Bursa Berjangka Jakarta, Chicago Merchantile Exchange dan sebagainya. Tidak jarang juga yang bisa dibeli melalui pasar dealer.
Dasar Hukum Derivatif
Sama seperti yang lainnya, instrumen ini juga memiliki dasar hukum yang mampu menguatkannya. Bahkan dasar hukum yang melindungi instrumen ini juga sangat kuat dan banyak. Beberapa dasar hukum derivatif adalah:
- UU Nomor 8 pada tahun 1995 mengenai keberadaan pasar modal.
- SE Ketua Bapepam Nomor SE-01/PM/2002 tanggal 25 Februari Tahun 2002 mengenai kontrak berjangka tertentu dalam pelaporan MKBD.
- Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 mengenai penyelenggaraan kegiatan yang ada di dalam pasar modal.
- SK Bapepam pada 2003 mengenai penetapan kontrak berjangka atas adanya indeks efek.
- Peraturan Bapepam No. III. E. 1 tgl. 31 Okt 2003 tentang Kontrak Berjangka dan Opsi atas Efek atau Indeks Efek.
- Persetujuan tertulis dari Bapepam nomor S-356/PM/2004 tanggal 18 Pebruari 2004 perihal Persetujuan KBIE-LN (DJIA & DJ Japan Titans 100).
Manfaat Derivatif
Derivatif mempunyai manfaat amat menguntungkan. Terlebih yang erat kaitannya dengan dunia investasi. Adapun manfaat derivatif adalah:
1. Harga Penemuan
Harga yang ada di pasar berjangka tentu saja sangat bergantung kepada arus informasi secara kontinyu di seluruh dunia. Pastinya membutuhkan tingkat transparansi yang relatif tinggi serta berkaitan erat dengan instrumen keuangan tertentu lainnya.
2. Membantu Manajemen Resiko Tertentu
Dapat dikatakan bahwa hal ini merupakan manfaat paling utama dari instrumen keuangan populer ini. Dalam hal ini penempatan instrumen keuangan begitu penting guna melakukan identifikasi terkait tingkatan resiko keuangan yang diinginkan.
3. Meningkatkan Level Efisiensi Pasar guna Aset Tertentu
Derivatif juga sangat bermanfaat guna meningkatkan efisiensi untuk aset yang mendasari. Jadi, dapat dikatakan bahwa instrumen keuangan ini berpengaruh dalam efisiensi pasar yang saling memiliki kaitan satu sama lainnya.
4. Membantu Mengurangi Besaran Biaya Transaksi Pasar
Terakhir, derivatif adalah salah satu instrumen investasi yang bermanfaat dalam membantu pengurangan besaran biaya transaksi pasar. Hal ini tentu tidak terlepas dari maknanya sebagai bentuk asuransi serta manajemen resiko. Dengan demikian, antara satu dengan lainnya akan mengalami keseimbangan.
Jenis-Jenis Derivatif
Tahukah Anda bahwa variasi instrumen keuangan ini juga begitu beragam. Anda benar-benar harus mencermatinya sebelum terjun ke urusan investasi dalam berbagai macam bentuk. Beberapa jenis derivatif ini yang bisa Anda cermati dan pelajari lebih mendetail diantaranya:
1. Ekuitas
Ekuitas merupakan instrumen yang kerap dikaitkan dengan kontrak berjangka di berbagai macam indeks saham. Contohnya, Nasdaq, FTSE, DAX, CAC, Hang Seng, Kospi, S&P 500 dan masih banyak lagi yang lainnya. Jangkauannya amat luas ke seluruh penjuru dunia.
2. Suku Bunga atau Hutang
Instrumen suku bunga atau hutang biasanya akan diperdagangkan secara over the counter yang terdapat di pasar dealer. Sayangnya, di Indonesia belum banyak ditemui suku bunga jenis instrumen ini. Sebagai contoh, Anda bisa mencermati eurodollars atau treasury yang ada di Chicago.
3. Forex atau Valuta Asing
Instrumen keuangan forex atau valuta asing bisa memungkinkan terjadinya peluang perdagangan yang sangat populer. Instrumen ini dapat diperdagangkan dalam bursa berjangka maupun over the counter yang terdapat di pasar dealer tertentu. Jenis instrumen keuangan ini sangat umum dijumpai dimana-mana.
4. Komoditi
Instrumen keuangan opsi paling rutin ditemui dalam wujud kontrak berjangka yang diperoleh dari hasil pertanian. Akan tetapi, tidak sedikit yang diperoleh dari hasil tambang dan energi. Untuk bagian pertanian biasanya meliputi jagung, kopi, kakao dan lainnya. Kemudian untuk tambang ialah emas dan perak.
5. Opsi
Jenis instrumen keuangan ini dapat diperdagangkan dan menjangkau ke seluruh lapisan keuangan. Mulai dari saham perusahaan tertentu, indeks saham hingga kontrak berjangka komoditi. Namun, terdapat perbedaan yang mendasar pada bagian mekanisme yang terjadi diantara kontrak berjangka dan opsi.
Derivatif sangat penting dicermati sebelum Anda memutuskan untuk terjun ke dunia investasi. Terlebih ketika Anda benar-benar tergiur untuk melakukan jual beli saham di pasar berjangka maupun pasar dealer kelas nasional hingga internasional. Cermati pula bagaimana manfaat dan jenisnya dengan baik.
0 Response to "Pengertian Derivatif, Manfaat dan Jenisnya"
Post a Comment