Mengenal Perbedaan Saham dan Obligasi: Keuntungan dan Risikonya
Pemilihan instrumen investasi yang tepat merupakan salah satu kunci sukses investasi. Saham dan obligasi termasuk ke dalam instrumen investasi di pasar modal dimana keduanya mempunyai perbedaan. Bagi Anda yang ingin memulai berinvestasi penting sekali untuk mengetahui perbedaan saham dan obligasi.
Sebenarnya saham dan obligasi sama-sama menguntungkan jika digunakan sebagai investasi. Akan tetapi, keduanya mempunyai perbedaan yang menentukan kesesuaian dengan profil risiko yang dimiliki investor.
8 Perbedaan Saham dan Obligasi
Pada umumnya saham dan obligasi mempunyai tujuan yang sama, yakni untuk memperoleh dana atau modal sebagai keuntungan dari apa yang diinvestasikan.
Ketika sebuah perusahaan menerbitkan atau menjual sahamnya, artinya mereka menjual sebagian kepunyaan perusahaan kepada pihak lain untuk mendapatkan suntikan dana dari para investor yang membelinya.
Sedangkan saat perusahaan menerbitkan obligasi berarti sedang menjual surat utang. Pihak yang membeli obligasi mempunyai hak untuk memperoleh pembayaran pokok hutang. Selain itu, pemilik obligasi juga mendapatkan tambahan bunga hutang.
Pengertian saham adalah bentuk kepunyaan sebuah perusahaan dimana pemilik saham bisa memperoleh sebagian keuntungan perusahaan. Biasanya keuntungan perusahaan yang didapatkan pemilik saham disebut dengan dividen.
Pengertian obligasi adalah surat utang yang diterbitkan suatu instansi baik perusahaan maupun pemerintahan untuk menjamin uang yang di hutang.
Berikut beberapa hal yang membedakan antara saham dengan obligasi:
a. Penerbit
Badan yang menerbitkan saham adalah perusahaan terbuka. Sedangkan obligasi dapat diterbitkan atau dikeluarkan oleh perusahaan dan pemerintahan.
b. Pembagian Keuntungan
Keuntungan saham disebut dengan dividen yang diambil dari laba bersih perusahaan. Keuntungan obligasi diperoleh dari harga pokok hutang ditambah dengan bunga.
c. Jangka Waktu
Jangka waktu untuk saham tidak terbatas selama perusahaan masih ada dan jangka waktu obligasi ialah terbatas.
d. Kewajiban Badan Untuk Membayar
Badan yang mengeluarkan saham wajib membayar pemilik saham ketika memperoleh keuntungan. Sedangkan obligasi wajib dibayar kapan saja sesuai waktu dan jumlah yang telah ditentukan.
e. Likuidasi
Likuidasi merupakan sesuatu hal yang akan terjadi apabila perusahaan mengalami kebangkrutan. Likuidasi saham adalah menjadi tidak berharga dan perusahaan akan membayar keuntungan terakhir. Sedangkan pemilik obligasi wajib dibayar meskipun harus menggunakan sisa aset perusahaan.
f. Perpajakan
Dividen yang diperoleh pemegang saham diberikan setelah dikenai pajak. Akan tetapi, jika Anda memilih menggunakan obligasi maka tidak dikenai pajak. Hal ini dikarenakan pada obligasi bunganya telah dikeluarkan terlebih dahulu.
g. Fluktuasi Harga
Saham mempunyai harga yang cenderung fluktuatif dan sensitif serta bergantung pada kondisi ekonomi. Sedangkan obligasi memiliki harga yang stabil dan biasanya sensitif terhadap tingkat inflasi serta bunga.
h. Hak Suara Atas Perusahaan
Orang yang memiliki saham mempunyai hak untuk bersuara terkait keputusan perusahaan. Berbeda dengan obligasi yang tidak mempunyai hak suara mengenai apapun dalam perusahaan.
Keuntungan Saham dan Obligasi
Perbedaan saham dengan obligasi juga terletak pada keuntungan yang didapatkan. Dengan mengetahui perbedaan keuntungannya, maka Anda bisa menyesuaikan instrumen investasi yang akan dipilih.
A. Keuntungan Saham
Pemegang saham akan memperoleh dua keuntungan, yakni:
1. Capital Gain
Capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga jual dengan harga beli saham. Dalam hal ini diharapkan harga beli saham lebih rendah dibandingkan dengan harga jualnya.
2. Dividen
Dividen adalah pendapatan yang didapatkan dari sebagian laba bersih perusahaan. Biasanya dividen akan dibagikan setelah para pemegang saham memberi persetujuan dalam rapat umum.
Baca juga: Perbedaan Dividen dan Capital Gain, Ini Cara Menghitung dan Contohnya
B. Keuntungan Obligasi
Berikut beberapa jenis keuntungan yang dapat diperoleh oleh para pemegang obligasi:
1. Pendapatan Tetap
Selama obligasi masih berlaku maka pemegangnya akan mendapat pendapatan berupa bunga secara tetap. Pada umumnya bunga dari obligasi lebih tinggi daripada deposito maupun SBI.
2. Capital Gain Penjualan Obligasi
Sama halnya dengan capital gain pada saham, pemegang obligasi juga memperoleh keuntungan dari selisih harga jual dengan harga beli obligasi. Kegiatan jual beli obligasi biasanya dilaksanakan melalui dealer di pasar sekunder atau pialang obligasi.
Risiko Saham dan Obligasi
Setiap Anda membeli instrumen investasi baik saham maupun obligasi pasti ada resiko yang harus siap dihadapi. Risiko-risiko tersebut tidak bisa dianggap remeh karena dapat merugikan Anda sendiri. Perlu Anda ketahui bahwa risiko saham berbeda dengan risiko obligasi.
A. Risiko Saham
Berikut beberapa risiko yang dapat dihadapi oleh pemegang saham:
1. Tidak Menerima Dividen
Pemegang saham bisa saja tidak memperoleh sebagian laba bersih apabila perusahaan mengalami kerugian.
2. Suspend
Suspend merupakan risiko dimana perusahaan yang menerbitkan saham ditutup sementara atau permanen karena suatu hal.
3. Delisting
Risiko delisting hampir sama dengan suspend, namun bedanya perusahaan tidak diizinkan untuk beroperasi di pasar modal lagi.
4. Perusahaan Pailit
Perusahaan yang mengalami kebangkrutan akan menyebabkan gagal bayar. Oleh karena itu, dana investasi Anda dapat melayang apabila perusahaan bangkrut.
B. Risiko Obligasi
Berikut beberapa risiko yang dapat dijumpai oleh pemegang obligasi:
1. Gagal Bayar
Sebuah perusahaan dapat mengalami gagal bayar surat obligasi apabila perputaran uang sedang tidak bagus. Biasanya risiko ini akan semakin tinggi pada perusahaan swasta. Sedangkan surat obligasi yang dikeluarkan oleh negara telah dijamin akan senantiasa dikembalikan dengan memakai dana APBN.
2. Capital Loss
Peristiwa capital loss dapat terjadi jika ada persoalan politik ekonomi, perubahan suku bunga, kerusuhan dalam negeri, dan permasalahan global. Investor bisa mengalami kerugian karena harga jual obligasi lebih rendah dibandingkan dengan harga beli.
3. Likuiditas
Instrumen investasi obligasi terbilang tidak likuid. Oleh karena itu, investor akan mengalami kerugian jika terpaksa menjual kembali surat obligasinya.
Dengan memahami perbedaan saham dan obligasi Anda jadi lebih mampu untuk memutuskan pilihan instrumen investasi. Setiap investasi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
0 Response to "Mengenal Perbedaan Saham dan Obligasi: Keuntungan dan Risikonya"
Post a Comment